Silabus TIK SMA antara KBK dan KTSP

Berikut ini Standar Kompetensi Pelajaran TIK berdasarkan KBK dan KTSP

Kelas

KBK

KTSP

X-1

Memiliki sikap (etika dan moral ) kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dalam menggunakan perangkat TIK.

Menggunakan Sistem Operasi (Operating Sistem) untuk manajemen file dan periferal.

Membuat Dokumen menggunakan Program Pengolahan kata

Melakukan operasi dasar komputer.

Memahami fungsi dan proses kerja berbagai peralatan TIK.

Memahami ketentuan penggunaan TIK

Menggunakan Operating System (OS)

X-2

Membuat dokumen menggunakan lembar kerja.

Membuat Documen menggunakan Program Presentasi.

Lanjutan menggunakan Operating System.

Menggunakan perangkat lunak pengolah kata

XI-1

Membuat file database. Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunikasi

XI-2

Menggunakan paket-paket program grafis dan multimedia.
Mengenal Bahasa Pemrograman
Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi

XII-1

Menggunakan jaringan local (LAN) untuk keperluan informasi dan komunikasi Menggunakan perangkat lunak pembuat grafik.

XII-2

Menggunakan internet untuk keperluan informasi dan komunkasi.

Menggunakan homepage untuk informasi dan komunikasi

Menggunakan perangkat lunak pembuat presentasi

Silabus kedua kurikulum itu terdapat perbedaan yang sangat signifikan. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan telah di rampingkan dan beberapa kompetensi dasar telah ditiadakan dari KBK. Kompetensi dasar yang ditiadakan itu antara lain tentang membuat file database, pengenalan bahasa pemrograman, tentang LAN, dan pembuatan homepage.

Isi KTSP TIK sangat sederhana dan tidak terlalu banyak materinya karena lulusan SMA tidak diorientasikan untuk bisa menjadi seorang ahli TIK, jadi sangat tepat dilakukan perampingan isi pelajaran. Wajar sekiranya sebagai pelajaran baru TIK kurikulumnya masih belum begitu teruji. Sangat disayangkan jika KBK berlanjut maka sangat banyak siswa yang sangat tertekan harus begitu banyak mempelajari materi TIK mulai dari tingkat awal sampai pembuatan web hingga manajemen pengelolaannya.

Pada KBK ini memang terdapat banyak kejanggalan, antara lain penjabaran standar kompetensi kelas XII-2 yg dijabarkan dalam kompetensi dasar (KD) yang berisi pembuatan homepage, mulai mendesain, tentang Web Author dan pengelolaan homepage. Semetinya dalam KD itu berisi tentang bagaimana cara menggunakan homepage itu saja. Beruntung kejanggalan itu telah diperbaiki pada KTSP.

Link Serupa:

61 responses

  1. Dengar-dengar dulu mata pelajaran TIK sempat diperdebatkan keberadaannya ya? Salah satu tokoh TI negeri ini berpendapat bahwa TIK tidak perlu jadi mata pelajaran tersendiri. Tapi diintegrasikan dengan pelajaran lain saja; so TIK lebih sebagai pengetahuan bantu untuk lebih memudahkan pembelajaran mata pelajaran lain.
    Tapi emang seharusnya TIK di SMA tidak untuk mendidik anak SMA jadi ahli TIK, agar mereka melek TIK aja.
    Kira2 di masa depan gimana ya?
    Karena stahu saya, kurikulum negeri ini bongkar pasang trus ada juga matpel yang dihapus, diubah, dibuat baru, dll.

    Helgeduelbek: Memang begitulah semestinya TIK untuk di sekolah. Kalau dipisah maka pengintegrasiannya diperlukan usaha ekstra. Karena banyak guru yg belum bisa memanfaatkan TIK itu sendiri. Kalau pelajaran TIK di SMA baru sekali bongkar pasang-nya hehehe.

  2. Kelihatannya ada semangat baru untuk menyederhanakan materi pembelajaran ya, Pak. Saya setuju sekali.
    TIK adalah mata pelajaran aplikasi, jd sudah sewajarnya jk tujuan utama pembelajarannya adalah agar peserta didik mengerti dan dapat memanfaatkan fasilitas informasi dan teknologi untuk menunjang kehidupannya sebagai siswa (orang yang sedang belajar).
    Barangkali tinggal kepandaian guru meramu setiap tema agar benar2 menarik, menyenangkan bagi siswa u mempelajarinya.

    Helgeduelbek: Sepertinya begitu untuk TIK. Namun saya sepertinya masih belum bisa membuat pembelajaran yg bisa menyenangkan, adakah refenrens tentang hal itu terkait kimia? Sebab saya sudah coba menyenangkan siswa dan berhasil, sayang pesan2 keilmuannya sering tidak bisa ditangkap siswa. Harus lebih banyak belajar rupanya saya.

  3. Saya lebih sepakat bahwa TIK di SMA diarahkan sebagai tools agar siswa lebih mudah dalam menyerap pelajarannya. Misal, bagaimana siswa bisa menggunakan internet untuk mencari data yang dibutuhkan untuk mata pelajaran tertentu dengan cara yang lebih efektif. Atau memanfaatkan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Seandainya ada kompetensi yang memang menjurus ke arah TIK secara khusus, bolehlah diberikan, tetapi cukup sebagai wawasan saja.
    Bagi gurunya, wajib dong belajar komputer juga. Akan lebih mengasyikkan, kalau misalnya guru menerangkan dengan dibantu presentasi menggunakan Power Point.
    Ssst… masih banyak juga ya guru yang gagap komputer?? Bahkan di sebuah sekolah unggulan di Magelang, ada beberapa guru yang sama sekali nggak bisa komputer…

    Helgeduelbek: Sepertinya di KTSP ini sudah mulai disadari tujuan TIK untuk siswa. Dengan adanya sertifikasi nanti semua guru sudah harus bisa menggunakan sarana kompuyter untuk pembelajarannya. Kalau di sekolah saya separuh yang malas belajar komputer gak tau apa alasannya, disekolah lain juga malah lebih parah. Demikianlah kondisinya guru Endonesa.

  4. saya adalah pengajar TIK di SMAN 1 Banjaran – Bandung – Jawa Barat, yang bukan berlatar belakang TIK, tetapi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Alhamdulillah setelah banyak berhubungan dengan rekan-rekan di wordpress.com jadi banyak tahu.
    Ayo temen-temen kita berlomba bikin silabus berdasarkan KTSP yang minimal dapat diterapkan di masing-masing sekolah, sehingga orang kaya saya dapat belajar dari web ini

    Helgeduelbek: Yah…ayo dishare… mas jonny bikin blog dong…

  5. Saya yakin 100% bahwa KTSP ini bakal segera berakhir dan berganti dengan model kurikulum lainnya. Masalahnya, hingga sekarang yang namanya kurikulum di sekolah-sekolah (apapun nama kurikulumnya) masih belum bisa menjawab permasalahan yang ada di dunia pendidikan (baca = kebutuhan riil/nyata) di tingkat pendidikan di atasnya. Kurikulum-kurikulum itu dirancang sepotong-sepotong, tidak terintegrasi secara menyeluruh ke dalam sistem pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

    Soalnya, belum pernah ada penelitian yang secara komprehensif meneliti tentang kebutuhan dunia pasar yang akan menyerap hasil-hasil pendidikan dari waktu ke waktu. Hasil-hasil penelitian inilah (baca = rincian permasalahan yang nyata ada hingga jangka waktu tertentu) yang mestinya “diterjemahkan” ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah, mulai dari PT hingga ke SD. Ingat, mulai dari PT hingga ke SD, bukan dibalik (mulai dari SD hingga ke PT).
    Dan yang pasti, kurikulum itu harus selalu ditinjau secara periodik, sejalan dengan perubahan kebutuhan pasar.

    Kurikulum yang semacam itu, bagaimana kalau saya sebut saja KURIKULUM BERBASIS SERAPAN (KBS) ?

    Helgeduelbek: maksudnya pendidikan berbasis pasar kerja gitu yah?

  6. Saya mah, jujur saja, masih bingung apa yang disebut sebagai KD (Komptensi Dasar) dari TIK ini. Mengenal cara menggunakan homepage sebagai KD tingkat SMA, weleh-welah… itu menurut saya kerajaan anak SD dan TK, dia buka-buka Yaholigans. Super friendly user.
    Tapi, btw, fasilitas dasar untuk terpenuhinya TIK di sekolah sudah ada atau belum. Yang ada, KBK saja sudah kurang, yang KaTeSiaPe juga bagaimana?

  7. Ada lagi yang saya ragukan. Tahun 2006 ini sejumlah sekolah dengan dana hampir 1,2 T rupiah, sebelumnya Rp 800 M dibelikan untuk buku sekolah. Padahal, buku yang dibeli, praktis menggunakan buku kurikulum 98 atau yang buku KBK, hanya beberapa judul saja yang sudah terbit lebih sederhana (KTSP). Lalu, bagaimana 2007?. juga anggaran beli buku di 33 propinsi yang lagi jalan dengan istilah BGB ini akan tersia-sia. Duh gusti, milyaran akan disia-siakan.

    Komentar sederhana : Tidak ada hubungannya buku dengan kurikulum. He…he…, praktisi pengajar pasti tahu itu. Selisih bab, jilid 1 dan dua, ganti pasal, beda konsep saja. Guru sudah puyeng. Hanya orang pangkat di depdikbud yang bisa bilang begitu…. atau professor di perguruan tinggi yang kagak pernah mengajar di smp atawa sma….

    Kurikulum boleh berubah apa saja, buku bisa sama. Bahkan buku jaman baheula juga oke saja. Cara mendidiknya yang beda. Al hasil, kita punya sejak kurikulum CBSA, KBK, 1998, Kurikulum yang disempurnakan, dan yang sekarang ini. Ganti menteri, ganti kebijakan. Tapi caranya tetap sama. Kita hanya sedang dilenakan saja oleh selera kebijakan.

  8. Wah ini!! itu comment saya saat pertama buka “helgeduelbek”, bener lho saya sbg Guru suueneng buanggett gitu loh.
    Ntuk temen2 nyang bingung dengan kehadiran KTSP, nggak usah pusing lah, kan Pusat Kurikulum aja nyiapin KBK dari taon 2000 sampek tahun 2005 ( lima taon lho) hasilnya nggak digubris ama pak mentri (abis kan anggak ada SK Mentri tentang KBK). Eeeeee…..mak gedebrusss dalam waktu 2 bulan (desember 2005 s.d Januari 2006) BSNP sanggup menyiapkan Kurikulum Baru (press release nya BSNP 2007) APA NGGAK HEBAT BAT BAT,………9 orang anggota BSNP begawan Kuriku-lum semua kali yeee. Sebagai Guru saya tidak meledek BSNP cuman prihatin, karena temen2 Guru di lapangan ini nyonyor semua. Gimana nggak nyonyor harusnya KTSP taon pelajaran 2006/2007 itu dibuat berdasar 8(delapan) standar yang sudah disiapkan BSNP lebih dulu. Tapi baru 2 standar (Standar Isi/SI dan Standar Kelulusan/SKL) yang diproduk BSNP lalu SAMBIL MEREM kita semua disuruh membuat KTSP (DARURAT)berdasar printah SK pak mentri nomernya 22,23 en 24 taon 2006.Emang ada sekocinya apa pak?. Atau yaaah daripada kagak ada yang baru, itung-itung yang bisa dan mampu dibuat yaah baru segitu…pokoknya itu dulululah, nanti hasil belajarnya juga gitu-gitu dululah, dan mutu pendidikannya ya segitu dululah. Saya mbayangin pak Bos saya negur “Lho dik guru, besuk klo lu jadi bos baru boleh ngritik”.Cilakak.

  9. Ruwetnya, dunia pendidikan kita…
    Terlalu lama diatur dari atas, bikin kita nggak kreatif. Pas kitanya harus nyusun kurikulum sendiri, otak kita sudah mati. Nyonto sana nyonto sini, padahal mungkin nggak sesuai dengan kebutuhan di tempat kita.
    Beberapa waktu yang lalu sempat mendengar kabar ada sekolah menengah kejuruan di daerah Jateng yang sudah melaksanakan KTSP dengan tuntas, nggak tahunya tuntunan dari atas.
    BTW, di blognya Urip lah saya yang nggak tahu tentang dunia pendidikan jadi sedikit tahu.

  10. Pengembangan Silabus MP. TIK harus disesuaikan dengan kondisi sekolah itu sendiri. kita harapkan sekolah mampu mengatasi sarana/prasarana sebagai media pembelajaran.
    Bagaimana dengan sekolah swasta ? jangankan yang swasta bahkan yang negeripun masih sangat kekurangan komputer. setidaknya kita harapkan pemerintah ikut andil dalam hal ini

  11. Jimmy.com Computer Easy

    kagak mungkin bisa sempurna !!!
    Komputernya aja masih gak memenuhi syarat….
    sementara buku pegangan guru yang diterbitkan mengambil contoh dari sekolah yang sudah mapan…. kasian deh kita-kita yang ada di daerah…dengan keterbatasan yang ada !!!

    Pemerintah Indonesia Yang Terhormat !!!
    Tolong Bantu Sekolah Anak Negeri ini …..Turun ke Daerah, Lihat dan rasakan kesulitan kami.

  12. Om, caranya bikin tabel gimana sih?

    Helgeduelbek: Caranya ada di Belajar bikin web-SMART bisa baca di http://www.w3schools.com/html/html_tables.asp

  13. Dave Van Rumaropen

    Congratulation for Welcome to TIK Globe’s.
    saya adalah salah satu sataff pengajar TIK dan pengelola Laboratorium di SMA YPK 1 Biak – Papua. Saya sangat senang sekali dengan adanya perkembangan Technology Information di daerah saya namun satu hal yang perlu kita semua sadari bahwa perkembangan Komputer selalu berubah mengikuti zaman atau kita tahu bahwa teknologi berbasis Visual selalu terus berubah sesuai dengan kebutuhan untuk itu, jika Pemerintah lambat dalam mengantisipasi perkembangan Teknologi maka jangan heran kalau sejumlah Anak bangsa di daerah begitu ketinggalan dengan proses pembelajaran yang efektif berbasis TIK. contoh : kalau saat ini Microsoft telah mengeluarkan Intel Pentium 5, di daerah masih menggunakan mesin-mesin lama berbasis Intel Pentium 3. Coba byangkan teman-teman betapa tidak tahunya para pejabat pemerintah soal yang satu ini sehingga mereka tidak mengaikuti perkembangan teknologi secara berkelanjutan agar tidak terputus proses perkembangan TIK di daerah. salam .

  14. Kayanya komen untuk TIK udah banyak, waktu saya kuliah, saya ambil mata kuliah Falsafah Kimia, Sifat Fisik dan Kimia Material kebetulan dosennya sama. Dia sangat disukai oleh para murid, kelasnya penuh terus bahkan dari jurusan lain pun selalu mendaftar. Cara dia mengajar selalu sederhana, tetapi setiap pertemuan selalu ada inspirasi yang dia tularkan kepada muridnya (atau setiap pertemuan selalu ada murid yang ter-inspirasi oleh dia)

  15. Berlalunya waktu cepat sekali, tahu-tahu kurikulum pun mengalami perkembangan. Setelah akrab dengan istilah KBK, kini kita kenal KTSP. Wah, perjalanan kurikulum semakin penuh dengan peluang dan tantangan. Sekolah sekarang lebih leluasa menyusun kurikulum. Ketua yayasan dari sekolah di Tanah Air ini dapat memanfaatkan momentum itu dan menyusun standar isi plus proses pembelajarannya. Moga-moga lulusan sekolahan sekarang sesuai visi dan misi persekolahan.
    Silabus merupakan komponen utama KTSP. Sesuai dengan standar isi dan kompetensi guru pun dapat mengembangkan indikator, materi, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diterapkan pada silabus mata pelajaran.
    Pertanyaannya, apakah silabus justru membatasi kreativitas guru? Model silabus manakah yang ideal sebagai sumber rujukan dan inspirasi yang baik?

  16. di sekolah saya (di bawah naungan sebuah yayasan), materi KTSP/KBK untuk SMA sudah diberikan saat siswa di SMP.. Jadi kami membuat sendiri kurikulumnya. Yaa agak mirip2, hanya beda aplikasinya saja.
    Mengapa kurikulum KBK/KTSP tidak memuat materi untuk TOKI..?? Hal ini yang agak membingungkan..

  17. Selamat siang PAk Urip ! Saya mau nanya tentang gambaran umum soal mata pelajaran TIK pada saat UAS nanti. Sebab di sekolah saya mata pelajaran TIK baru mau diujikan/UAS pada tahun ini atau pada bulan mei nanti. Tolong Pak Urip penjelasannya mengenai gambaran umum soal TIK. Terima Kasih !

  18. Pak pur di tempat saya kabarnya gak ada ujian tertulis, hanya praktik saja, untuk daasar2 komputer dan aplikasi, saya tidak terlibat dalam perumusan kisi2 atau draft tentang apa yang akan diujikan.

  19. saya juga lagi nyari informasi ttg bahan uas.saya kebetulan baru aja mulai ngajar.kalau praktiknya,bahannya apa saja yah?

  20. Yohanis Tappang Salemaban, S.Kom

    KAMI JUGA SANGAT KEWALAHAN MENGAJARKAN MATA PELAJARAN TIK KARENA TIDAK ADA PEDOMAN YANG LENGKAP

  21. KTSP saya koq bingung ya…..masih banyak yang belum mengerti KBK sudah ada muncul baru yaitu KTSP. kompetensi dasar yang sudah dibuat berdasarkan bab pada buku buku yang lama diganti dengan susunan bab yang baru, satu bab ada beberapa kompetensi dasar sehingga siswa dan guru harus menyesuaikan antara materi pokok yang saling berhubungan. sedangkan harus ada penyusunan buku materi baru yang mengeluarkan banyak biaya. mohon ditinjau kembali

  22. Klo buat saya berpikir lebih praktis aja deh,
    perangkat KBK 2004 yg pernah saya susun, saya pake lagi tapi labelnya saya ganti KTSP.
    Jadi, KBK 2004 untuk TIK = KTSP untuk TIK.
    Saya pernah konsultasikan ini kepada Pengawas Sekolah, buat mereka OK-OK saja, asal tidak mengurangi SKL KTSP TIK.

    Kendalanya saya putus hubungan dengan penerbi Buku dan LKS, karena mereka pake KTSP asli, solusinya : Kita harus lebih kreatif membuat MODUL sendiri.

    Selamat berjuang, rekan-rekan seperjuangan. 🙂

  23. tolong berikan saya soal teknologi informasi dan komunikasi!!!!!!!!!!

  24. selamat berjung semoga berhasil dalam menempuh UJIAN NASIONAL!

  25. sebenarnya ketentuan materi TIK utk SMA kelas XII itu apa sih?
    kok g ada prinsip sama sekali!!!sayang orang-orang penting depdikbud cuma bisa nyuruh “sini,sana,situ” saja tetapi tidak tau realitas dan keadaan dunia pendidikan yg sesungguhnya.saya berharap teman2 “wordpress” bisa membantu saya menemukan solusi utk dunia pendidikan TIK yg sesungguhnya.

  26. Haloooo.. blog aku bingung 1 tahun dua kurikulum siswa jadi nyahooooooo alias blooommm tak apalah… jangan terjadi tik berubah ditahun depan kurikulumnya 3 kali di ganti dalam 1 tahun

  27. antonius madyo utomo

    semoga TIK tetap menjadi mapel sampai kebanyakaan siswa sudah bisa memanfaatkannya. Untukitu juga perlu didorong perkembangan bisnis ini di sektor swasta

  28. I mo tanya, I sangat amat very setuju sekali klo TIK menjadi sebuah mata pelajaran wajib yang akan nongol di raport. TApi kalo KTSP jadi maka ada kecenderungan sekolah2 yg tidak punya komputer akan meniadakan TIK dan digantikan matpel membuat pensil buatan……
    ck….ck…..kacian jangankan beli komp beli pensil aza kagak bisa

  29. nanya lagi nich…..
    I pernah ngajar TIK di SMA ecek-ecek Swasta di Bandung +- 2 thn. …dan ada tawaran u/ ngajar di SMA Negeri di Kab Bandung tempatnya agak terpencil. Kalo I terima, entar I bisa diangkat jadi Guru TIK dengan status PNS gak yach….????
    soalnya I ngebet banget pengen jadi guru TIK PNS…..
    please help me……!!!!!!!!!

  30. duh,, payah juga nich setiap ajaran baru ganti ADMINISTRASI (silabus, RPP dan antek-anteknya) di negara maju pendidikan maju bukan karena administrasinya tapi karena sistem pendidikan yang baik & sinergi dari pemerintah sampai dengan pendidik. Bukan di jadikan “PROYEK” yang menguntungkan pihak tertentu….

    Terkadang saya malu dengan negara tetangga MALAYSIA yang dulunya mereka belajar ke INDONESIA kepada guru-guru kita,,, sekarang terbalik 180 derajat malah anak-anak kita belajar ke negara MALAYSIA…. luar biasa merupakan prestasi yang BURUK bagi Sistem Pendidikan di INDONESIA.

    Belum lagi kesejahteraan GURU-GURU Indonesia,,, Padahal GURU merupakan ujung Tombak dan sebagai tolak ukur majunya suatu negara.

    Seharusnya PEMERINTAH berfikir tuk memajukan PENDIDIKAN INDONESIA, bukan membuat BISNIS PENDIDIKAN…
    SEJAHTERAKAN GURU INDONESIA…!!

  31. teman-teman Pendidik Indonesia tolong yang mempunya koleksi SILABUS & RPP dan antek-anteknya di upload dong,, biar teman-teman pendidik mudah mendapatkan informasinya… tks….

  32. Saya mengajar TIK di SMA swasta di tanjung duren Jakarta Barat. Saya sendiri di KBK sudah sangat paham sih. tapi KTSP kok belum ada gambaran ya…udah tahu sih tapi dikit. pada KBK saya mengalami begitu capek. guru TIK di KBK seharusnya dituntut untuk selalu belajar dan belajar sehingga dapat memberikan pengatahuan yang lebih kepada anak didik secara masimal. tapi yang saya rasakan waktunya habis tuh untuk buat administrasi. saya harap di KTSP administrasinya jangan terlalu yang macam-macam. Sebagai tambahan ada pengalaman teman saya juga katanya dibikin pusing denga urusan administrasi KBK. Administrasi Model KTSP punya teman saya kok tambah banyak sekali ya.. jangan-jangan nanti guru TIK menjadi tenaga administrasi juga. malah jadi tambah ribet donk. KTSP jd bukan disederhanakan tapi tambah kompleks. sama aja boong…
    Terima kasih… Hidup GURU TIK. hehehehe…heh.heh..heh..(capek)

  33. Rekan2, teman2 & bapak/Ibu2 pengajar atau yang mewarisinya..
    Saatnya kita perbaiki dan bebaskan dari kepentingan2 yang menjajah (Balik ke zaman Londo & Jepang)
    Microsoft dah tanamkan budaya “depending Only” dengan produknya, Alangkah bijak jk smangat gotong-royong yang dah mulai bergeser ke “Dhuwit Only” dibangun lagi. Opensource jalan yg paling bijak saat ini, kalo bahas Kurikulum/Silabus akan lebih lega kalo bebas dari kata2 MS (microsoft). Banyak rekan2 yg mencurahkan waktu, tenaga dan dana membangun pendidikan yang benar2 bermoral mendidik dan murah (seringkali gratiss mis:edubuntu dll). Gimana dgn qita yg bergelar “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”…

  34. rekan2/bapak/ibu …
    aku tuh baru beberapa bulan ngajar TIK salah satu SMU swasta di Papua pake kurikulum KBK
    trus sekarang sudan diganti lagi dengan KTSP
    nah, aku tuh bingung mau buat silabus or rpp dkknya.
    Apalagi untuk mendapatkan materinya lainnya harus dicari lagi.
    untuk itu saya mohon bagi rekan2 untuk kiranya dapat memberikan alamat email untk mendapatkan materi + silabus dkk
    thank b4 u bantuannya

  35. gonta ganti trus malah mbingungin guruuu…..
    masih aja hasilnya gimana guruuu ya kan, anehhhh semuanya ya..

  36. Mau nanya nih….
    TIK di SMP memiliki 3 aspek penilaian yaitu Etika Pemanfaatan,Pemanfaatan dan pengolahan Informasi, dan Penugasan Proyek.
    Nah.. sampe sekarang saya masih bingung untuk memberikan penilaian untuk ketiga aspek tersebut. Teori masuk dimana? Praktek masuk mana dan Penugasan proyek itu seperti apa?
    Mohon penjelasan teman-temen.

  37. Mohon dikirimkan Silabus & RPP KTSP Pelajaran TIK
    tingkatan sekolah apa aja bisa…
    mohon bantuannya..
    su_putra@yahoo.com

    makasi
    -salam-

  38. aku ini guru fisika yang disuruh ngajar TIK, tolong pak media pembelajaran apa yang paling tepat untuk menyampaikan pada siswa dalam KBM syukur cengan contohnya sekalian

  39. aku ini guru fisika yang disuruh ngajar TIK, tolong pak media pembelajaran apa yang paling tepat untuk menyampaikan pada siswa dalam KBM syukur dengan contohnya sekalian

  40. saya adalah seorang guru pengajar TIK di SMP, yang sama sekali tidak memiliki latar belakang dalam bidang tersebut(manusia sosial). saya rasa sangat sulit untuk bisa menjadikan TIK sebagai mata pelajaran yang mudah diserap siswa yang masih dibangku sekolah tingkat smp, mengapa? karena selain pengadaan sarana yang masih tergolong mahal, tenaga pendidik yang mengusai TIK sulit ditemukan. jarang ditemukan sarjana informatika yang bersedia menjadi tenaga pendidik ditingkat smp. Alasannya, bukankah lebih menjanjikan untuk menjadi seorang teknisi dan programer dari pada menjadi guru dengan bayaran yg kecil.benar tidak….

  41. Salam kenal para guru TIK.
    Saya sih bukan sarjana informatika tapi disuruh ngajar TIK. Saktilah. para guru TIK mohon diberi informasi sebanyaknya tentang Pelajaran TIK

  42. pada ngomongin apa seh..**^^#%%@**??.
    saya gak mau jadi guru TIK malas..apa lagi guru agama malah tambah capek…, aneh aneh aja sekolah sekarang ini
    lulusan sastra jadi guru olahraga
    lulusan fiskia jadi guru TIK
    lulusan TIK jadi guru kesenian
    lulusan matematika jadi guru PPKN dan sosologi.. aduh pantasan anak ku di sekolah mumet terus….apa gak pusing,,,

  43. TIK di SMA …. ?
    dilihat kurikulumnya baik KBK ataupun KTSP masih terlihat hasil lulusanya nanti sebagai operator bukan programer, pengguna bukan pembuat …. wah !! kita akan tertinggal terus nih ! kapan kita akan maju dibidang TIK.

  44. gak usah bingung, mo pake pake KBK ato KTSP. Pada prinsipnya sama saja. Sekarang yang lebih harus dipikirkan bagaimana penerapannya di lapangan? Apa mau pake software asli bajak ato original ato Free/Open Source Software.. Mari bersama2 kita kembangkan modul praktikum ato apalah sebutannya yg berbasis FOSS.
    Jadi anak didik kita dapat menghargai hasil karya orang lain….

  45. udah deh g usah di pikirin ntar pusing lho cape deh………..

  46. Salam kenal para pahlawan pendidikan, saya seorang pengajar yang baru terjun di dunia pendidikan informatika khususnya SMK. Mohon pencerahannya ttg Silabus dan kurikulum seputar informatika. Terima kasih atas atensinya.

    Sebaiknya masuk forum khusus guru TIK, seingat saya ada. Googling aja pasti dapat

  47. kalau silabus ktsp tu gampang nyarinya tapi untuk silabus kbk 2004 kok susah ya nyrinya, tolong donk kirimin donk silabus n kalau da rppnya, thanks ya.

  48. iya, untung KTSP lebih sederhana dari KBK.
    mumet ngajarin anak2 dgn berbagai keahlian TIK,blm tentu semua anak bisa memahami n blm tentu semua sekolah memiliki fasilitas yg memadai 😀

  49. Mau nanya nih….
    TIK di SMP memiliki 3 aspek penilaian yaitu Etika Pemanfaatan,Pemanfaatan dan pengolahan Informasi, dan Penugasan Proyek.
    Nah.. sampe sekarang saya masih bingung untuk memberikan penilaian untuk ketiga aspek tersebut. Teori masuk dimana? Praktek masuk mana dan Penugasan proyek itu seperti apa?
    Mohon penjelasan teman-temen.

    > untuk menentukan bobot kompleksitas dari suatu materi, materi bisa dipetakan dengan menggunakan taxonomy Bloom reviu 1999 dan dimensi proses kognitif. Disitu dimensi pengetahuan dikategorikan kedalam 4 kat (dari yg paling mudah -> sulit): pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, meta-kognitif. Dimensi proses kognitif dibagi kedalam 6 tingkatan (dari yg paling mudah -> sulit): mengingat, memahami, menerapkan, menganalisa, menilai, menciptakan. materi yang merupakan pengetahuan faktual – mengingat adalah yg paling mudah kompleksitasnya, sedangkan materi yang merupakan pengetahuan metakognitif – menciptakan adalah yang paling tinggi kompleksitasnya. dari situ, kita bisa menilai bobot materi yang diajarkan. jika merupakan teori (faktual / konseptual – mengingat / memahami)..itu termasuk mudah. materi Praktek (prosedural) sedang. tugas Proyek (metakognitif – menciptakan) adalah yang tersulit. utk lebih jelasnya, istilah2 diatas bisa di-googling…

  50. sudiwinoto
    31 Januari 2008 pukul 10:52 pm
    TIK di SMA …. ?
    dilihat kurikulumnya baik KBK ataupun KTSP masih terlihat hasil lulusanya nanti sebagai operator bukan programer, pengguna bukan pembuat …. wah !! kita akan tertinggal terus nih ! kapan kita akan maju dibidang TIK.

    > ya…segitu juga udah bagus atuh pak, sudah ada niatan dari pemerintah memasukkan TIK ke kur sekolah, dari pada gaptek sama sekali ? Lagian…. kalo untuk tingkatan SMA, saat ini sudah cukup baik bisa mengoperasikan komputer (jd operator tidak hanya berarti ngidupin n matiin kompie doang). Mengoperasikan komputer teh banyak pisan bagian2nya… termasuk menggunakan aplikasi2 komputer yang aplikatif di kehidupan sehari-hari, such as aplikasi pengolahan kata, berhitung & tabeling, gambar, presentasi, dan sbgnya… anak lulusan SMA kalo udah menguasai penuh itu semua udah terbilang bagus, secara keterampilan2 itu teh baheula mah baru bisa didapat dari kuliah or kursus.
    kalo mau jadi programmer mah nanti di kuliah….. atau otodidak (tapi tetep dasarnya harus dikuasai dulu). lagi pula, nggak akan cukup atuh jam pelajaran di sekolah untuk membentuk siswa jadi programmer… lagi pula lagi, SDM gurunya juga (programmer)…. belum tentu tersedia. yakin lah… gempor geura kalo guru SMA disuruh ngajarin pemrograman mah. 🙂

  51. TIK……????????
    Masa’ ga’ ada tentang hardware komputer sih????
    lagi nyari tugas nih…

  52. Terima kasih untuk Link Silabus TIK-nya ..
    Sangat bermanfaat .

    Kalau ada link silabus TIK
    untuk SMP, SD … boleh juga ..

    terima kasih banyak
    – Onno

  53. KASIH CONTOH SILABUS YANG UDAH SIAP DONK

  54. kirimkan contoh silabus tik buat sma donk yang ktsp kirim ke e_mail ak ya,makasih “zoneboyke@yahoo.co.id

  55. Saya pengajar TIK di MTs Pesantren Persis 31 Banjaran Kab. Bandung Jawa Barat. Kebetulan saya lulusan Teknik Informatika, jadi saya sedikit-banyak saya bisa menguasai materi-materi yang diajarkan. Kenapa saya bilang kebetulan ? karena sebelum TIK dimasukkan ke dalam kurikulum saya sudah mengajar di pesantren ini dengan MP Bahasa Arab, baru setelah ada MP TIK saya mengajukan diri untuk megajar TIK.
    Saya setuju dengan konsep KTSP dimana siswa tidak diarahkan untuk menjadi Ahli IT tapi cukup melek dengan IT dan bisa menggunakannya untuk menunjang dan membantu dalam mengerjakan tugas-tugas mata pelajaran lain dan kehidupannya, karena zaman sekarang kalo ga bisa komputer waah… kalo kata orang sunda mah RIPUH… 🙂
    Sharing aja sejak pertama kali ngajar TIK saya ga pernah nyuruh santri beli buku atw pake buku yang ada di pasaran. karena buku yang ada selain harganya maHal, materinya juga terlalu berat, jadi saya bikin buku/modul sendiri yang saya sesuaikan dengan kondisi dan kemampuan santri, yang penting santri saya melek IT dan bisa mengerjakan soal ujian. Dan baru tahun ini kita membuka tingkat MA-nya atau kita menyebutnya Mu’allimien (Mln). Dan setelah saya lihat kurikulum dan buku-buku yang ada di pasaran itu bisa dikatakan kembali ke pelajaran tingkat SMP/MTs. makanya saya agak bingung untuk menyusun materi tingkat MA ini karena hampir semuanya sudah saya kasih waktu di MTs dulu.

  56. pa urip makasih silabusnya lumayan gak terlalu bingung lagi jadinya.
    barangkali punya contoh2 soal-soal TIK untuk tingkat SMA, mungkin bisa dibuatkan link-nya atau ke mail saya juga boleh.
    terima kasih banyak sebelumnyua

  57. […] sih, dalam silabus tidak dituliskan harus menggunakan perangkat berbayar atau open source.  Namun, sepertinya pasar mengarah pada pilihan software yang sudah lebih familiar ada (microsoft […]

  58. KTSP ataupun KBK sama saja, yang penting kan siswa paham dan mengerti dengan pemakaian komputer dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

  59. Boleh diupdate mengenai TIK di level SD dan SMPnya juga yang berbasis FOSS?

    Thanks.

  60. Membingungkan…..setiap kali saya mencoba mencerna baik” KTSP ni, jgnkan KTSP yang KBK aj saya gak ngerti kok, Pak! saya ngajar TIK di SMAN unggulan di kota saya. saya lulusan TI murni (mksudnya lulusannya murni Teknik) dan saya belum pernah bljr crx membuat silabus dan rpp, makax saya sempat mengikuti program Akta 4 tahun lalu (saya kuliah lho gak cuma pesan ijazah). tapi hasilnya belum memuaskan saya, tetap aja konsep yang disusun tidak memenuhi syarat, waka kurikulum yg bilang. sedih juga sih,apa yg salah ya? saya ingin terus belajar Pak, karena tu saya merasa butuh bergabung di blog ni. dan sebelumnya trm ksh atas tmbahan ilmunya, saya ngerti sekarang perbandingan KBK dan KTSP, makaci……

  61. Saya guru TIK disekolah MA yang kebetulan saya lulusan S1 Matematika, menurut saya KBK lebih bagus dan berbobot karena dalam kurikulm tersebut isi nya menjawab kebutuhan TI saat ini sebagai contoh di Klas XI ada bahasa pemrograman, klas XII design web, dan tujuan akhir dari kurulum tersebut adalah web berbasis Data Base, yang sekarang marak . Sejak ada HAKI, OS yang kami gunakan mulai tahun 2005 adalah Linux . untuk membuat RPP dan silabus ya ekstra memusingkan kepala. Tapi ternyata tak ada masalah karena dengan Linux materi yang paling sulit menurut saya yaitu web base dapat saya atasi karena tool di linux sangat lengkap. Mengenai perangkat keras juga tak begitu masalah krn yang dibutuhkan tak sehebat yang diperlukan untuk menjalankan win***, dengan linux bisa hemat lebih 50%. Mengenai KTSP menurut saya jauh lebih ringan dan sederhana materinya. RPP nya pun tak begitu memusingkan kepala.